Tubuh Bunga seketika menegang. Dia sadar bahwa Thea sedang mempermainkan mentalnya agar semakin goyah dan panik, namun yang bisa dilakukannya saat ini hanya memaksakan diri untuk tetap tenang dan balas bertanya, “kalung apa? Aku bahkan tidak tahu kamu punya kalung.” Senyuman Thea perlahan memudar. Dia tidak terkejut atas kepura-puraan Bunga, karena ia sudah memprediksi hal ini sebelumnya. “Jika memang kamu tidak mengingatnya, itu tidak masalah. Tapi, aku tetap menyarankan agar kamu terus mengingatnya,” balas Thea dengan nada bicara penuh penekanan di akhir perkataannya. “Aku benar-benar tidak tahu,” balas Bunga sedikit merasa bersalah. Wanita itu tidak berani lagi melanjutkan pembicaraan tersebut dengan Thea. Karena itu, dia memasang senyum polos dan menatap teman-temannya. “Angin di s
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari