Alis Thea sedikit berkerut saat mendengar permintaan lelaki tua itu, menatap mata lelah tersebut, kemudian menyahuti, “anda meminta saya untuk menyelamatkan tuanmu? Kenapa?” “Ya.” Willy mengangguk. “Kondisi Pak Komisaris semakin menurun. Pihak rumah sakit sudah tidak bisa berbuat apa-apa.” Lanjutnya. Thea terkekeh dan menunjuk pada tulisan nama kampus tersebut. “Anda bahkan tahu, bahwa saya hanya seorang mahasiswa kedokteran biasa. Jika rumah sakit saja tidak bisa menyelamatkan tuanmu, bagaimana dengan saya? Tidak ada kemampuan spesial yang bisa saya pergunakan pada pasien yang sudah dinyatakan sukar untuk disembuhkan.” Willy tidak merasa kesal, atau kecewa dengan kata-kata tersebut. Dia malah mendongak dengan mata tuanya. “Saya tahu, mungkin permintaan saya terdengar kurang masuk aka