“Bagaimana jika Rafa menemani Kai kuliah di tempat yang diinginkannya. Kalau Kai benar-benar diterima di luar negeri, in sya Allah orangtua saya punya rumah di sana, nanti Kai bisa menempati rumah tersebut,” jelas Alvan. “Bukan Kyai tak ingin Rafa menemaninya, namun ia harus tetap di sini untuk meneruskan pondok. Abangnya ada di luar kota dan sudah memiliki pesantren sendiri, sedangkan Mbaknya ikut suaminya tinggal di luar kota,” jelas Kyai. “Jadi, Rafa lah satu-satunya harapan Kyai untuk meneruskan pesantren ini,” lanjutnya. Alvan tak tahu harus bicara seperti apa lagi, sebab ia juga tak bisa menjamin keamanan Kai jika di luar negeri. Apalagi, negara Barat terkenal dengan pergaulannya yang bebas, Alvan berpikir Kyai khawatir jika Kai terjerumus dalam pergaulan bebas tersebut. “Kai, ka
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari