SYARAT
Saat Mayang membereskan bekas sholat mereka, Dirga duduk di tepi ranjang dengan pandangan lekat ke arah Mayang.
"Mau ke mana?" tanya Dirga saat melihat Mayang menuju pintu kamar.
"Bekas kita makan tadi belum aku bersihkan Mas."
"Itu bisa dibersihkan nanti, May."
Mayang mengangguk, lalu duduk di samping Dirga.
Dirga meraih jemari Mayang, lalu dibawa ke bibir, untuk ia kecup dengan sepenuh hatinya.
"Satu minggu ini aku sudah banyak berpikir, semakin aku berusaha mengingkari perasaanku terhadapmu, semakin gencar perasaan itu menjajah hatiku. Kemudian aku berpikir, kalau Allah mungkin sudah menjadikanmu sebagai takdirku. Kamu jodohku, aku jodohmu, aku takdirmu, kamulah takdirku. Tapi aku kadang merasa ragu akan hal itu, karena aku pikir cintamu untuk ...."
"Tidak usah diteruskan
