MELAMAR Begitu mobil parkir di halaman rumah orang tuanya, Dinda langsung ingin turun, tapi Juna mencekal lengannya. "Apa sih?" Tanya Dinda gusar. "Dengar! Jangan berusaha menolak lamaranku, kamu harus ikut berusaha meyakinkan kedua orang tuamu, agar menerima lamaranku!" "Kalau gue nggak mau!?" Tantang Dinda. "Kalau kamu menolak, maka aku akan mengikutimu di sepanjang hidupmu. Aku tidak akan membiarkan hidupmu tenang, kamu sudah memulai permainan ini, kamu sudah memberi harapan kepada orang tuaku, aku tidak akan mengampunimu kalau kamu coba-coba menghancurkan harapan mereka" Suara, dan tatapan Juna sama dinginnya, membuat Dinda bergidik ngeri. "Kamu mengertikan maksud saya, Dinda!" Desis Juna tepat di depan wajah Dinda. Seperti terhipnotis, Dinda hanya bisa menganggukan kepalanya.