Jordan meletakkan benda yang ia dapatkan dengan susah payah itu. Sebuah pistol yang sangat antik pesanan Brandon. Tentu itu adalah tindakan ilegal. Memiliki senjata api yang jelas-jelas dilarang di Indonesia, jika tanpa surat menyurat yang lengkap, tapi, apa pun bisa didapatkan Brandon dengan mudah. Ada dunia yang mendukungnya, ada orang-orang yang begitu setia untuk diperbudak olehnya. “Hm, baik. Kerja bagus. Setelah ini saya ada tugas baru untukmu.” Jordan tidak berani membantah. “Baik, Bos.” Brandon mengambil pistol tersebut dan mengisinya dengan satu buah peluru. Lalu ditodongkannya benda itu tepat pada dahi Jordan. “Cari wanita yang ada di foto tersebut, bawa ke hadapanku. Atau peluru yang sudah saya siapkan di dalam sini, akan berpindah ke dalam otak kecilmu, mengerti?” Jor

