"Lan, lo pesen cincinnya di mana?" Jeanne bertanya begitu mereka sampai di Jakarta. Dia sedang memperhatikan cincin itu dengan detail. Memang sekilas tampak seperti cincin biasa penuh hiasan ukiran yang mengelilinginya, tapi nama Alan yang ada di tengah-tengah cincin itu membuktikan jika cincin yang berada di jarinya ini bukanlah cincin murahan yang bisa didapatkan secara acak di pasaran. "Temen gue ada yang punya toko perhiasan. Lain kali gue bawa ke sana kalau lo suka sama desain cincinnya. Biar sekalian bisa pesan buat cincin pernikahan kita," kata Alan yang sudah dipenuhi rencana soal pernikahan mereka. Jeanne tampak terkejut mendengarnya. "Emang ada desain lainnya?" Alan menganggukkan kepala. "Dasarnya dia emang desainer perhiasan. Dia bikin sendiri semua desain karyanya terus dia