Delapan Belas

1825 Kata

Selasa (13.34), 20 April 2021 ------------------------ Nala menatap Aska waspada selama beberapa saat. Mengawasi gerak-geriknya. Saat yakin lelaki itu masih lemah karena sakit, hanya bersandar lunglai di kepala ranjang, Nala menjadi rileks. Bagus. Perasaan itu tak bisa dicegah. Aska dalam keadaan sadar dan sehat, sikapnya sungguh mengerikan. Sangat senang melihat Nala tersiksa dan seolah memiliki banyak persediaan kata hinaan. Jadi jangan salahkan dirinya jika sekarang—bisa dibilang—Nala senang melihat Aska sakit. Perlahan Nala mendekati ranjang lalu diam mematung, menunggu lelaki itu menyampaikan keinginannya. Tak butuh waktu lama. Aska menatapnya dengan pandangan sayu. “Aku lapar,” ujar Aska dengan suara lemah. “Aku ingin makan makanan seperti tadi pagi.” Mata Nala melebar, terkej

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN