"Cala, boleh Papi minta waktunya sebentar?" Saat selesai makan malam. Di mana siang tadi Galaksi bertandang. Oke, Ancala angguki permintaan Papi Alam. "Boleh, Pi." Demikian itu, Ancala masih di sini. Di kediaman Semesta. Dia masih merakit keping hati yang Galaksi buat berantakan, juga mencoba berdamai dengan amarahnya. Perlahan. Ancala begini karena dia sudah dibuat kecewa, cemburu, bercampur marah dan benci. Tentu saja, untuk Galaksi. Rasanya mencelus tiap kali pria itu ada pertemuan dengan Bu Sally, apalagi ini sampai dengan orang tua gerangan. Sayangnya, di saat Ancala memutuskan untuk mulai legowo, untuk memahami bahwa toh ada pertemuan, ya, itu pasti karena pekerjaan. Eh, malah Pak Galak pulang-pulang bawa masakan mantan mertua. Bagaimana Ancala bisa biasa saja? Kini, itu sudah