Hari itu, pagi menjelang siang, matahari indah bersinar di luar yang mana cahayanya mengintip secara terang-terangan pada jendela kamar Galaksi. Sebut saja begitu, kamar vila ini. Jika boleh menjelma sebagai benda mati, dinding kayu kamar itu telah dinobatkan sebagai saksi bersama kawan-kawannya, sofa dan ranjang. Yang bilamana bisa bicara, dinding mungkin bertanya, "Wahai Sofa, mereka sedang apa?" "Dinding, bukannya kamu yang bisa melihat mereka? Aku di sini diduduki, sulit untuk tahu perbuatan macam apa yang sedang dua manusia itu lakukan di tubuhku," jawab sofa. Ranjang lantas tak mau ketinggalan dari obrolan tersebut, dia ikut berujar, "Aku tahu! Aku melihatnya. Mereka sekarang tidur di atasmu dengan tubuh perempuan yang ditekan-tekan. Pose mereka seperti patung seni paling mumpun