Yang Mulya Seika sedang mengajak Putri Kalifa untuk menemaninya minum teh dan menikmati beberapa biji kurma di pagi hari. Sejak teh di cangkir mereka dituangkan hingga hampir dingin, Putri Kalifa belum menyentuhnya sama sekali. "Syarfi akan membantu kita, Serkan akan segera menikahimu!" Yang Mulya Seika sudah berulang kali menghibur keponakannya yang nampak murung sejak kemarin. "Apa itu tidak terlalu lama dan Pangeran Serkan sudah lebih dulu mendapatkan anak laki-laki dari Serena?" Putri Kalifa berpaling untuk menatap bibinya. "Aku tidak mau hanya menjadi selir." "Aku dan Syarfi sedang mencari akal agar Serkan mau mengeluarkan dokumen-dukumennya dari brankas." Yang Mulya Seika masih berusaha menjelaskan rencananya dengan Syarfi ketika tiba-tiba Putri Kalifa memotong. "Aku tidak keber