Sepulang dari istana Kumaira dan mendapatkan nasehat dari Anelies, Pangeran Serkan bergegas pergi mencari ibunya. "Masuklah." Yang Mulya Seika mempersilahkan putranya masuk. "Apa Ibu sedang beristirahat?" Pangeran Serkan bertanya dengan lembut kepada sang ibu dan hal itu membuat Yang Mulya Seika terkejut. "Kau pikir apa obat mujarab bagi seorang ibu jika bukan kunjungan dari putranya." "Maaf, bukan maksudku untuk menentang Ibu." Pangeran Serkan mendekati ibunya dan segera mencium punggung tangan Yang Mulya Seika untuk meminta maaf. "Maafkan aku." "Kapan kau akan berhenti membuat ibumu cemas?" "Ibu hanya perlu percaya padaku, aku bisa mengatasinya sendiri tanpa bantuan siapapun." "Ingat Serkan, hanya kau yang ibu punya!" Yang Mulya Seika memang tetap seorang ibu persis yang dikata