"Pangeran Serkan kapan Anda bercukur?" Anelies baru bangun ketika meraba rahang suaminya yang sudah tidak terlalu tebal meski masih kasar. "Hemmm ... Anda harum." Ternyata pria itu juga sudah mandi dan sangat segar. Tiba-tiba Pangeran Serkan jadi sangat enak, Anelies makin mendekat untuk menghirup d**a suaminya yang beraroma lembut tapi tetap sangat maskulin, sangat nyaman untuk dihirup pagi-pagi. "Aku akan membawamu pulang, mandilah dulu sebentar lagi Hulya akan mengantar sarapan." "Apa Anda akan pergi?" Anelies masih berada dalam pelukan Pangeran Serkan, menengadah menatap suaminya yang juga jadi terlihat semakin tampan. "Aku akan bertemu Omar untuk beberapa urusan dan akan kembali sebelum tengah hari." Anelies tahu Pangeran Serkan masih menyelidiki penyebab kematian Pangeran Rasyi

