Firasat Anelies semakin tidak enak. Usaha Pangeran Albany untuk terus mendekatinya rasanya juga tidak wajar. Anelies ingat ucapan Pangeran Serkan jika pemuda itu sangat cerdas. Terlihat acuh tapi manipulatif. Harusnya Anelies sudah sadar sejak kali pertama Pangeran Albany menunggunya di depan pintu toilet. Saat itu Pangeran Albany langsung berani mengaku jika dirinya diperintah oleh ibunya untuk menggoda. Tidak ada pemuda bodoh yang bisa langsung mengungkapkan rahasia dengan percaya diri seperti itu. Pangeran Albany sangat percaya diri karena dia sudah tahu alur permainannya, dia bisa menakar kemampuan lawannya. Anelies baru sadar jika dirinya benar-benar naif hingga langsung percaya dengan alasan Pangeran Albany yang mengaku jatuh cinta pada putri Tuan Jalal. Pasti ada tujuan lebih besa

