Anelies benar-benar mengangkat ujung gaunnya sampai di atas pangkal paha, menampakkan kulit mulusnya yang lembut dan ramping. Mungkin tadi Anelies berpikir untuk melompati kucing besar bertaring hingga tidak perduli jika perbuatannya bisa sangat menganggu mata pria. "Ayo turun!" perintah Pangeran Serkan sekali lagi tapi Anelies tetap menggeleng. "Aku takut." Anelies melihat harimau putih yang sedang bergemulai manja di sekitar kaki Pangeran Serkan. "Dia tidak bisa makan daging mentah, dia tidak akan menggigitmu." Pangeran Serkan masih menatap Anelies. "Kecuali kau terus menawarkan pahamu untuk digigit!" "Oh!" Anelies kaget dan malu karena baru sadar jika masih menyingsingkan pakaian. Ketenangan Pangeran Serkan tetap tidak terbaca, atau memang dia sangat berhati-hati memikirkan apapun