"Aku curiga wanita pemilik klub itu ikut terlibat!" "Kupikir Pablo yang menjualku!" Anelies terkejut. Anelies berhenti mengunyah makannya untuk menatap Pangeran Serkan yang masih duduk tenang menegakkan punggungnya ke sandaran kursi. Salah satu lengan pria itu terulur di atas meja. Pangeran Serkan mengetukkan ujung jari pelan ke permukaan marmer yang dilapisi kaca. "Kau tidak pernah dilelang di situs." Anelies masih memperhatikan tapi jelas sekali jika kerutan di dahinya makin merapat dalam. "Semua situsnya palsu, cuma untuk mengecoh kami. Aku rasa tetap Madam Lexsis yang menjualmu!" "Tapi kenapa Pablo dibunuh?" Anelies terus dibuat tercengang. "Kau bisa mengetahuinya jika bertemu langsung dengan perempuan itu!" Anelies semakin paham kenapa harus dia sendiri yang pergi ke New Jers