"Aku mencintaimu Pangeran Serkan ..." Anelies terus merengek dan Serkan langsung menghantamkan pinggulnya dengan lebih kencang. Anelies kembali tersengal-sengal, bergoncang-goncang seperti sedang disiksa, tapi rintihannya manis. Serkan sedang tidak stabil, menyetubuhi wanita sebagai pelampiasan sebenarnya bukan tindakan bijak, tapi ulah Anelies sendiri yang membuat Serkan hilang kesabaran. Serkan sudah tiga kali meledak di dalam tubuh wanitanya tapi kemarahannya belum juga mereda. Terakhir Serkan menghempaskan tubuhnya dengan jantung berdentam-dentam dan rongga d**a masih seperti terbakar. Serkan harus berhenti karena tidak ingin terus lepas kendali dan berujung melukai Anelies yang masih sangat muda untuk mengimbangi kebutuhannya. "Apa yang kau lakukan?" Serkan terkejut melihat Anelies

