Siang itu juga Anelies langsung menghubungi Pangeran Serkan tapi justru Syarfi yang mengangkat pangilan teleponnya. "Aku ingin bicara pada Pangeran Serkan." "Pangeran Serkan masih ada acara penting dia belum bisa mengangkat panggilan telepon." Notaris Pangeran Serkan menjawab dengan suara ramah. "Tolong sampaikan padanya aku ingin bicara, ini penting!" "Ya, nanti akan segera saya sampaikan setelah Pangeran Serkan selesai." Syarfi menutup pangilan telepon Aneleis lebih dulu. Anelies masih belum tahu jika kemarin Pangeran Serkan sudah sempat memberhentikan Notarisnya. Ini merupakan kesempatan kedua untuk Syarfi setelah kemuraan hati Pangeran Serkan yang masih mau memaafkannya. Syarfi masih memperhatikan layar ponsel Pangeran Serkan yang baru padam dan tetap tidak bisa menghentika