BAB 52 BERENDAM

1219 Kata

"Temani aku berendam." Bibir Anelies masih disentuh lembut kemudian keningnya dicium pelan-pelan sambil diuraikan kembali ikatan tangannya. Anelies masih belum bergerak sampai Pangeran Serkan menariknya untuk bangun. Pangeran Serkan juga menggenggam lembut tangan Anelies agar berjalan mengikutinya, dia diajak masuk ke kamar mandi. Anelies mengikuti dengan patuh seperti anak-anak yang dituntun untuk diajak ke tempat bermain. Pangeran Serkan sendiri yang menghidupkan kran air hangat ke dalam jacuzzi. Suara gemericik air kran adalah satu-satunya sumber suara selain jantung Anelies yang terus berdebar. Pangeran Serkan belum bicara, terlihat sangat tenang, tidak kasar seperti biasanya tapi Anelies tetap takut mengetahui mereka akan berendam dalam satu bak. Setelah memastikan suhu airnya, Pa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN