Malam itu juga Yang Mulya Seika segera menghubungi Putri Kalifa untuk menghentikan ayahnya. "Sekarang juga hentikan ayahmu! jangan sampai dia bertemu Serkan!" tegas Yang Mulya Seika begitu Putri Kalifa menjawab teleponnya. "Kenapa, Bibi?" Putri Kalifa masih agak bingung. "Serkan sudah tahu rencanamu untuk mencelakai Serena mengunakan teh saffron!" "Oh, bagaimana dia bisa tahu?" Putri Kalifa juga terkejut. "Kurasa pelayan itu yang sudah terlalu banyak bicara!" "Ternyata Serena tidak sebodoh yang kita duga!" Putri kalifa merasa terkecoh dengan kepolosan musuhnya. "Serkan mengancam akan membongkar persekongkolan kita jika keluargamu masih memperkarakannya." Sudah bisa Kalifa bayangkan semarah apa Pangeran Serkan jika sampai mengancam ibunya. "Maaf Bibi, aku tidak bermaksud ikut menyu