Begitu keluar dari kamar mandi Anelies heran melihat kamarnya kosong, Pangeran Serkan tidak ada. Anelies segera berjalan menghampiri pintu untuk memastikan. "Oh Sial!" Pintunya terkunci. Anelies tidak suka terkunci dan di tinggal sendirian seperti tahanan. Tapi kali ini Anelies sedang tidak berani berteriak atau menggedor pintu karena ingat sedang berada di lingkungan istana. Untung Anelies segera ingat jika dia punya ponsel. Anelies buru-buru mencari benda tersebut dan memilih nomor pangeran Serkan. "Ayo angkat!" Anelies mulai gemas setelah tiga kali panggilannya terus diabaikan. [Aku tidak mau dikurung, kita sudah sepakat untuk saling menghargai dalam kerja sama!] Anelies mengirim pesan untuk mengingatkan kesepakatan mereka. Pesan Anelies juga diabaikan sampai lama-lama Anelies cape