“Lisa!” Vira berteriak kencang sambil memeluk Ellena. Dia ingin melindungi sahabatnya itu dari serangan tiba-tiba Lisa. Entah mengapa, tiba-tiba Lisa menampar Ellena yang membuat Ellena dan semua orang yang ada di tempat ini kaget. Telinga Ellena bahkan masih berdenging setelah mendapat tamparan Lisa yang menyakiti pipi dan hatinya itu. Bukan hanya itu saja. Air mata Ellena juga otomatis mengalir di pipi wanita cantik itu. Merasakan perih dan panas di pipi, belum lagi rasa malu karena dilihat banyak orang. “Kamu gila ya?! Kamu kanapa tampar Ellena? Emangnya dia punya salah apa ke kamu, hah!” maki Visa sambil terus memeluk Ellena. “Iya Lis, kamu ni keterlaluan. Ellena loh gak tau apa-apa.” “Iya bener. Kamu dah kelewatan. Belum jelas statusnya aja, udah sombong banget.” Ellena mendap