Saat Daud mendengar kalimat terakhir dari Sahda, Daud semakin mencurigai Fathur. Ia pun menatap wajah Fathur, “Ada apa ini Fathur?” tanya nya saat itu. Fathur menundukkan kepalanya dan tak mampu menjawab, lalu Daud menatap kembali ke arah Sahda dan Sahra. Ia beranjak dari duduknya, “jika memang tidak terjadi sesuatu antara kamu dan anak ku, pakailah alat itu sebagai bukti untuk menantu ku.” “Aku tidak merasa dia bersalah bersikap seperti ini Risna, mungkin di belakang kita. Ada permasalahan diantara mereka yang sengaja di tutupi, namun saat ini yang aku lihat Sahda memang dalam keadaan marah.” tutur Daud, tanpa berpikir panjang, Sahda segera memeluk abi mertuanya. Una menangis tersedu-sedu, ia seakan tak ingin menatap anak semata wayangnya. “Umi,” “Diam kau Fathur!” Teriak Daud, “Kau b

