Sembari berjalan, Fathur memikirkan percakapan diantara mereka. Fathur terkulai lemas, hatinya belum sepenuhnya menerima perpisahan diantara dirinya dengan Sahda. Walaupun bibir berucap ikhlas, namun hatinya seakan menyimpan kebohongan yang sangat besar. Dari arah belakang, tawa Dendi terdengar sangat jelas. Ia terlihat sekali bahagia berjalan berdampingan dengan Sahda, dari kejauhan senyuman manis Sahda pun terlihat lebih jelas. “Bahagia banget ya kelihatanya,” seru Sahra seraya berbisik di telinga Risna. Risna pun tersenyum, “Alhamdulilah, kamu juga selalu bahagia ya bersama Fathur.” ucap Risna. “Ya Umma, doakan Sahra ya.” Risna pun menganggukkan kepalanya, “Umma, nanti Sahra tinggal bersama Umma dimana?” tanya Sahra kepada Risna. “Kebetulan kakak mu dua bulan lagi habis masa kerja

