"Mas, udah ih capek." Calista menelungkupkan wajahnya dikasur tanpa merubah posisinya lagi karena sangat lelah juga tidak bisa bergerak. Tubuhnya sudah bersimbah keringat meskipun nafasnya sudah mulai teratur, matanya melirik jam yang menunjukkan pukul dua dini hari. Sedangkan seseorang yang Calista ajak bicara sibuk dengan dunianya sendiri, membuat tanda-tanda merah dipunggung polos Calista dengan milik pria itu yang masih betah berada didalam milik istrinya tanpa mau melepaskan padahal baru saja mendapatkan pelepasan. Posisi Calista yang telungkup diatas kasur dengan bantal yang menyangga perutnya, terlihat sangat seksi dimata Revano. Belum lagi bongkahan b****g semok Calista yang sedari tadi jadi mainan Revano nampak memerah. "Sekali lagi sayang." Calista menghela nafasnya pelan. Sej