“Ethan ….” Suaranya terputus di sela ciuman. “Lily … aku sudah tidak bisa menahannya lagi,” gumam Ethan di telinganya, suaranya serak, penuh hasrat. Jari-jarinya menyusuri pinggang Lily, menekan lembut namun tegas. Lily menggigil, tubuhnya menegang sekaligus pasrah. Kantor di luar memang tidak sepenuhnya kosong, tapi siang hari selalu sepi. Tidak ada seorang pun yang berani masuk ke ruang CEO tanpa izin. Risiko itu justru menambah deras adrenalin yang mengalir di tubuhnya. Lily menunduk, memejamkan mata, mencoba menguatkan hati. “Kalau ada yang tahu ….” “Tidak ada yang akan tahu,” potong Ethan cepat, lalu kembali merebut bibirnya. Ciuman itu makin dalam, makin panas. Ethan mengangkat tubuh Lily, mendudukannya di atas meja besar. iPad dan berkas rapat tersingkir ke samping, jatuh menim