Ethan baru melepaskan pegangannya setelah mereka berdiri cukup jauh dari pandangan tamu. Lengan itu turun perlahan, seolah enggan, meninggalkan rasa hangat samar di kulit Lily. “Kamu baik-baik saja?” suaranya kini lebih lembut, berbeda dari ketegasan tajam tadi. Lily menarik napas dalam-dalam. “Ya … hanya kaget.” Suaranya sedikit bergetar, tapi ia berusaha tenang. Mereka berdiri dalam diam beberapa saat. Angin malam berhembus, menggoyang tirai tipis di pintu kaca. Lily bisa mendengar degup jantungnya sendiri, keras, seakan bergema di udara. “Aku tahu dunia ini kejam,” Ethan akhirnya bicara, menoleh ke arahnya. Suaranya berat, lebih pelan. “Banyak orang yang menganggap mereka bisa membeli segalanya, termasuk manusia. Tapi aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitimu. Ingat itu.” Kat