Victoria berdiri di depan cermin besar yang dilapisi lampu bulat kuning keemasan, cahaya yang hangat memantul di kulitnya dan membuat rambut pirang keemasan itu tampak seperti gelombang cahaya. Gaun merah marun dengan potongan leher rendah membalut tubuh rampingnya dengan sempurna, memamerkan bahu dan punggungnya tanpa terlihat berlebihan. Sanggul tinggi menambah kesan anggun, dihiasi jepitan kristal yang berkilau setiap kali ia bergerak. Bibirnya dipulas merah menyala, seolah ingin menegaskan kepada dunia: inilah aku, pusat perhatian malam ini. “A perfect queen,” gumamnya puas, membalik tubuh sekali sebelum melangkah keluar kamar, suara heels menggema ringan di lantai kayu, menandai langkahnya yang mantap. Ia tahu setiap mata yang menatapnya akan mengikuti gerak tubuhnya, setiap senyum y