Malam itu setibanya di rumah, Ara segera membersihkan tubuhnya sebelum tidur. Bajunya yang terkena noda darah, terpaksa ia buang karena nodanya tidak hilang. Saat dirinya akan membuang baju dengan noda darah itu, Netranya melirik ke arah Sweater milik Malvin. Wanita itu menghela napasnya, sambil menyambarnya untuk di cuci. "Kalau di pikir-pikir, bocil itu baik juga sama gue!" Gumamnya sambil mengucek sweater milik Malvin. Tak lama setelah selesai mencuci, Ara kembali ke kamarnya untuk tidur. Ia harus mengumpulkan banyak energi, untuk menghadapi hari esok yang mungkin lebih melelahkan dari ini. **** Di sudut lain, Malvin pun sama saja. Ia tengah duduk di ruang kerja Kakek-nya, bersama secarik kertas milik Ara, yang ia temukan di mobilnya. "Gimana cara gue ngebalikkin ini ke dia, ya?"