Seperti biasa, pada menjelang pukul 3 pagi, Ara baru saja pulang dari tempat-nya bekerja. Wanita itu tanpa rasa taku, pulang ke rumah dengan sepeda-nya. Hal itu sudah Ara lakukan selama bertahun-tahun, hingga dirinya tak mengenal takut. Di perjalanan pulang kali ini, Ara tak sengaja melihat Budi, atau Ayah angkat-nya sedang di hajar oleh sekelompok orang. Hal itu membuat Ara mengarahkan laju sepeda-nya ke tempat itu. Pada jam-jam itu, situasi sekitar tidak terlalu ramai. Hanya ada kendaraan yang berlalu lalang , tanpa memedulikan kejadian yang menimpa Budi. "Apa yang kalian lakukan?" Sergah Ara, menatap tajam sekelompok orang yang yang hampir memukul lagi Ayah-nya. Mereka pun menatap ke arah-nya. Walaupun Ara cukup membenci Budi, namun dirinya tak bisa mengabaikannya begitu saja. "A-