Saat ini mata Qidam dan Jihan saling bertemu pandang. Wanita itu sangat kesal sekali sekaligus malu, dengan apa yang dikatakan oleh pria yang sudah sah menjadi suaminya. Ingin sekali ia menghajar pria tersebut. Namun, mengingat banyak tamu serta keluarga yang datang, membuat wanita itu akhirnya mengurungkan niatnya. Maysa yang melihat tingkah Qidam, lalu menegur putranya itu pelan. Supaya segera mencium kening istrinya. "Qidam. Kenapa diam saja. Ayo, cepat cium kening istri mu, Nak. Biar kalian tidak menjadi tontonan tamu yang datang." Maysa berbisik pelan. Berusaha mengingatkan putranya itu. Qidam yang mendengar perintah dari mamanya, mau tidak mau akhirnya mengecup kening istrinya. Cup! Seketika Jantung wanita itu berdegup kencang. Ketika merasakan benda kenyal yang kini menempel d