Setelah mengatakan kalimat itu Khayra langsung berlari pergi meninggalkan dua keluarga tersebut. Hatinya benar-benar sakit. Baru saja ia berniat ingin membuka hati pada pria yang tulus ingin menjadi imam yang akan menuntunnya kelak. Namun, ia harus dihadapkan dengan penolakan yang sangat menyakitkan. Ia di fitnah mendekati pria itu, karena ingin mencari hartanya saja. "Tuhan, apakah aku tidak berhak untuk mencintai seseorang? Aku sudah berusaha untuk menolak perasaan ini. Mengingat perbedaan yang terbentang diantara kami. Namun, aku tidak mampu membendung perasaanku. Di saat aku mulai mencintainya, kenapa aku harus merasakan kekecewaan ini?" Tanpa wanita itu sadari, kini air matanya menetes membasahi pipi. Ia sudah berusaha menahan tangisnya. Mengelap air mata itu dengan hijab yang ia k