Mendengar perkataan Hendrik barusan, membuat Arrion segera turun dari mobilnya. "Ada perlu apa, hingga kau memberhentikan mobilku?" tanya pria itu berusaha menahan emosinya. Sementara Arrion, ia berusaha bersikap tenang. Padahal pria itu yang sudah membuat ulah duluan. "Santai, Bro! Jangan terbawa emosi dulu seperti itu. Aku sengaja menghentikan mobilmu, karena ada hal yang perlu kita berdua bicarakan," jawab Arrion dengan santainya. Hendrik pun kini mengepalkan kedua tangannya, karena ia ingin sekali menghajar pria yang ada di hadapannya sekarang. Namun, ia urungkan niatnya itu. Mengingat pria tersebut adalah putra dari bos besarnya, Ahyong. "Apa yang kau inginkan?' Hendrik pun bertanya sekali lagi meminta penjelasan, sambil menatap tajam ke arah Arrion. Mendengar perkataan Hendrik