Melihat kondisi Arrion yang sangat memprihatinkan, membuat Khayra tidak henti-hentinya mengeluarkan air mata. Saat ini wanita itu sangat sedih, ketika melihat Arrion yang hanya diam tanpa mengeluarkan suara. "Biasanya pria itu selalu mengajakku bercerita. Hingga membuat senyum tercipta dari raut wajahnya. Namun, sekarang pria itu hanya bisa terbaring lemah tidak berdaya." "Ko Arrion, saat ini Khay datang untuk melihat keadaan Koko. Khay mohon, bangunlah Ko. Hiks-hiks. Khay mohon, jangan seperti ini. Koko harus bisa melawannya. Koko bilang, ingin menjadi imam yang selalu menuntut Khay. Kalau Koko terus terbaring seperti ini, bagaimana bisa kita mewujudkan mimpi kita untuk bersama, Ko. Hiks-hiks." Khayra terus saja menangis dengan tersedu-sedu. Hingga tanpa wanita itu ketahui, ada seseora