Saat ini di sebuah rumah mewah yang dihiasi dengan nuansa putih, menambah kesan klasik. Namun, terlihat sangat elegan. Rumah tersebut merupakan milik keluarga Lee. Rumah yang bernilai fantastis, tapi tidak ada kehangatan serta cinta kasih di dalamnya. Di salah satu sudut ruangan tersebut, dihiasi dengan bermacam-macam ornamen, ciri khas Tionghoa yang begitu kental. Di sana juga ada seorang pria paruh baya yang sedang duduk di kursi kebesarannya, sambil berbicara dengan orang kepercayaannya, Hendrik. "Apa ini?" tanya pria itu, ketika Hendrik menyerahkan sebuah amplop coklat kepadanya. "Sebaiknya Anda buka saja amplop itu Tuan. Nanti juga Anda akan tahu, apa isinya," jawab Hendrik sambil menundukkan kepala sebagai tanda hormat. Karena rasa penasarannya, pria yang tidak lain adalah Ahyong