Gue minta maaf." Ucapnya kemudian. "Untuk?." "Karena udah bikin Lo salah paham selama ini." Nayla menoleh padanya kini, menatapnya dengan tajam dan mata memerah. Ia tau, Nayla akan menangis sekarang. Dan ia tidak tau harus berbuat apa. Posisi sangat terjepit saat ini. Apalagi saat Nayla bangkit dari baringannya. Menatap Devin dengan tatapan sendu dan juga lirih. Devin memutus kontak mata lebih dulu, membuat Nayla mengulum senyum lirih. Gadis itu juga ikut menatap kearah lain. Ia mencoba untuk mengambil Udara terlebih dulu sebelum memulai apapun saat ini. "Gue kenal Bilqis udah lama, dan gue jatuh cinta sama dia juga udah lama banget. Jauh sebelum gue kenal sama lo. " ujar Devin tiba-tiba memulai. Nayla hanya meliriknya melalui ujung matanya. Tetap mendengar apa yang akan di katak