"Aku sudah bilang tidak mau mengikuti kemauan kamu!" teriak Santi pada seseorang yang tersenyum sinis memandangnya. "Tapi sayangnya kamu sudah terlibat, Sayang," sahut orang itu tertawa. "Kamu yang memaksaku!" "Hei dengar! Aku tidak pernah memaksamu. Apa kamu lupa, aku hanya menawarkan kerjasama saja. Tapi, dengan wajah emosi, kamu menyetujui tanpa berpikir lebih jauh. Lalu sekarang, setelah kamu merasa apa yang kamu lakukan adalah sebuah kesalahan, kamu melemparkan semuanya padaku? Heuh! Jangan mimpi!" "Dasar gila! Aku sudah pernah merasa bersalah atas tindakanku menabrak perempuan jalang itu tempo hari lalu, tetapi sekarang Cinta —temanku— yang akhirnya kena imbas ulahmu—" "Ulah kita, kalau kamu lupa!" "Kamu yang punya rencana, dan kamu tidak bilang kalau ada rencana jahat di bal

