Afnan sedang berenang untuk mendinginkan kepalanya atas ucapan dari Papanya tadi saat makan malam. ia benar-benar bingung harus bagaimana sekarang, Ancaman Papanya atau Tanggung jawabnya. Tanpa Afnan sadari ada sosok gadis yang sedang melihatnya berenang dari atas balkon kamar. *** Setelah sesi berenang, Afnan masuk kedalam kamar untuk istirahat. ia melihat Zahra yang sudah terlelap dalam tidurnya. Afnan mendekati Zahra dan memperhatikan wajah Zahra dari dekat. "Kau tau? Seandainya kau bukan adik dari si pembunuh itu, mungkin saya akan menerimamu. Tapi sayangnya setiap saya melihat wajahmu, saya jadi teringat si pembunuh itu" Ucap Afnan pelan. Lalu setelahnya Afnan pergi ke kamar mandi. *** Hari sudah pagi. Setelah sholat subuh sepertinya Afnan sedang bersiap-siap untuk lari pagi