Jasmine POV Mendengar ucapan Sakti tadi, membuat hatiku terasa teriris teramat dalam. Sakit dan tidak ada obatnya. Tapi apa yang dikatakan Sakti tidak salah. Kami berdua seperti berada di ujung jurang yang hanya bisa memilih untuk melompat karena ada sekumpulan harimau yang akan menerkam jika memlilih untuk kembali. Karena melawan juga akan kalah dengan tenaga yang tidak seimbang. Tapi melepaskan Sakti juga terasa berat bagiku, mengingat kebersamaan kami yang sangat lama. Walau kebersamaan itu lebih banyak berisi pertengkaran, tapi aku selalu mengingat pertengkaran itu sebagai kenangan manis yang tidak bisa aku lupakan. Karena di tiap pertengkaran itu, terdapat rasa khawatir yang ditunjukkan Sakti padaku. Rasa marah yang selalu ditunjukkan Sakti, adalah bentuk kasih sayangnya untukku. D