Fio masih terisak dan terus menjerit hingga ditenangkan oleh petugas pengadilan juga seorang pria yang bertugas sebagai mediator hari ini. pria yang tampak tua itu memandang Fio dengan sedih, menyodorkan air mineral gelas. Fio yang masih terisak menerima dan segera meminumnya. “Tenangkan diri kamu dulu ya,” ucap bapak itu. “B-bagaimana dengan perceraian saya?” tanya Fio. Wanita petugas tadi memberikannya tissue, membantu Fio menyeka air matanya. “Ibu akan tetap bisa melangsungkan perceraian, yang berbeda hanya di masa iddahnya saja. Namun suami ibu juga harus tahu kondisi ibu saat ini, apakah dia datang hari ini?” tanya bapak itu. Fio pun menggeleng, dia telah menegaskan agar Ken tak perlu datang. “Pengacaranya juga tidak datang?” tanyanya lagi, Fio kembali menggeleng, dia bahkan bi