Keajaiban

2029 Kata

26.   Keajaiban   Rasanya benar-benar tak karuan. Ini bukan muntah biasa. Apa aku salah makan atau gimana? Axel menatapku dengan rasa khawatir. Tampak benar air mukanya yang panik. “Sayang, kamu kenapa? Kamu sakit? Apa ke bidan sebelah, ya? Kayaknya malam pun menerima pasien, apalagi dalam keadaan darurat.” Aku menggeleng, “Jangan berlebihan. Aku cuma muntah-muntah, nanti juga baikan.” Nada bicaraku masih sedikit sewot. Aku masih kesal padanya. “Mamah masih marah?” Aku membisu tanpa menolehnya. Semilir angin yang menyusup di antara celah ventilasi tak jua mampu menyejukkan hati yang sudah terlanjur panas dan meradang. Apa cemburuku berlebihan? Aku rasa tidak. Istri mana pun pasti akan kesal melihat sang suami begitu akrab dan tertawa-tawa dengan perempuan lain. Apa lagi sang perempu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN