21. Kesederhanaan Aku dan Axel datang ke kampus naik angkot. Motor Axel ada di bengkel karena ada kerusakan yang menyebabkan motornya mogok. Ini pertama kali Axel berangkat ke kampus setelah sebelumnya beristirahat di rumah sampai keadaan kakinya sehat seperti sedia kala. Ketika kami berjalan beriringan di sepanjang koridor, tak sedikit yang menyapa sekaligus bersorak meledek, “manten anyar, nih... Pengantin baru.” Sepertinya rona merah tengah menghiasai wajahku. Malu sih diledek, tapi tak apa. Kami sudah halal jadi tak perlu malu. Hal yang tak terduga adalah saat kami berpapasan dengan Mas Sakha. Ia mengulas senyum. Aku dan Axel mengangguk dan tersenyum. Pasca menikah dengan Alea, Mas Sakha terlihat lebih ceria. Aku bahagia dengan pernikahan mereka. Aku selalu melihat chemistry y

