Frans masuk ke kamarku dan segera memakai sepatunya, tadi dia sempat melepaskannya karna tidur di atas ranjangku. Tidak ingin terlihat sedih olehnya, aku keluar dan menunggunya di ruang tamu. Ingin menghubungi Frisly juga percuma, dia lagi pergi bersama keluarganya, sudah berangkat dari kemaren, semakin lengkap-lah aku dalam kesendirian, mereka semua pada bepergian, andai uangku masih ada, aku pasti juga akan berangkat ke kota malam ini juga, tidak peduli dengan ucapan Tante Varah, tapi ... uangku tidak ada. Mau pinjam sama, Frans?! Huft ... jangan harap!! Meski dia bilang tidak apa-apa tetap saja aku takut sifat kasarnya kumat!! Bisa dihina habis-habisan karna disangka aku memoroti uangnya. Padahal jangankan memoroti, dikasih saja aku tidak mau kalau akhirnya bakal disakiti, mending cari