Alice berjalan memasuki rumahnya dengan Jeno. Dirinya kembali lagi ke rumah ini, setelah meninggalkan selama dua minggu lebih. Alice merindukan suasana rumah ini, walau dalam rumah ini dirinya terbayang Gisel dan suaminya sedang berciuman. Bukan. Gisel saja yang mencium suaminya. Memang tak tahu malu wanita sialan itu. Dari jauh Alice melihat ayah dan ibu Jeno yang sudah menunggu dirinya. Alice mematung dan tidak tahu akan melakukan apa. Alice masih ingat dengan apa yang dikatakannya pada ibu mertuanya kemarin, dan Alice ingin mengatakan maaf. Tapi, dirinya tak bersalah di sini. "Alice! Akhirnya kau pulang sayang." Vera berlari memeluk Alice dan menangis dalam pelukan Alice. Alice yang mendengarnya menggigit bibrnya tak tahu harus melakukan apa. Dia akui, kalau dirinya pergi dari sini.