"Bang!" tegur Widi saat mendapati Ditya yang tengah berkonsentrasi dengan perangkat komputer di hadapannya di pagi menjelang siang itu. "Eh, Dek! Kapan balik?" tanya Ditya dengan sedikit melirik adik perempuannya, lalu kedua netranya kembali fokus menatap layar. "Tadi pagi. Bang, gue mau ngasih tau sesuatu." Gerakan tangan Ditya seketika berhenti. Tak biasa-biasanya Widi meminta khusus perhatiannya, apalagi untuk sekedar memberikan kabar. Yang ada adiknya itu akan merepet tanpa peduli apa yang sedang Ditya lakukan. "Ada apa?" tanya Ditya, cemas. Menangkap gurat getir di wajah Widi. "Daddy...." "Daddy kenapa?" "Kemarin pas ke makam Mommy, masa Daddy lupa makam Mommy dimana," lirih Widi. Kedua netranya tenggelam dalam air mata. Ditya membeku. Kedua tangannya terulur mengusap