Tiga minggu kemudian. "Hey, Sov! Bang!" sapa Ditya hangat ketika Oliver dan Irgi melangkah memasuki kamar rawat inapnya didampingi seorang perawat. "Hey, bro! Nadine..." balas Oliver seraya menepuk lembut lengan Nadine. "Feeling better?" tanya Irgi. Irgi mendekati Ditya, memeriksa respon pupil, lalu duduk di sampingnya. "Very," jawab Ditya. "Iya, lo harus sembuh dan keluar dari Rumah Sakit ini, karena gue pun harus segera kembali ke Jakarta," ujar Irgi. "Iya! Bisa-bisa dia ngambil posisi gue di sini,” canda Oliver. "Serius lo?" tanya Ditya seraya terkekeh. "Yoi, Kepala Rumah Sakit sudah nanya Irgi apakah dia mau melanjutkan karirnya di sini. Terus, gue gimana? Benci banget gue sama dia!” Irgi justru tertawa renyah mendengar candaan Oliver yang belum juga selesai. "Lo te