Leon sudah lebih dulu mulai bekerja dibanding Lena karena dia dan Liam harus cuti maka pekerjaannya pun membludak luar biasa sekali. Bahkan sejak tadi Leon tak henti-hentinya mengumpat lantaran kesal sendiri pada kerjaan yang seolah tak berkurang sama sekali. Di saat tengah dipusingkan dengan dokumen yang menumpuk di atas mejanya menunggu tanda tangan asli darinya, ponsel yang ia letakkan di atas meja berdering tiada henti. Leon sempat mengacuhkan tapi si penelpon sepertinya memang ingin sekali berbicara dengannya. Leon bahkan berencana untuk me-reject panggilan itu andai nama Liam yang tertulis di layar ponselnya tidak terbaca olehnya. Menyambar ponsel dan lekas menjawab lelaki yang selama ini menjadi partner kerjanya. "Halo, Liam." "Kau di mana, Le?" "Bisa-bisanya kau bertanya. Jelasl