Rasa kesal yang kian membuncah, membuat wanita cantik dengan pakaian kerjanya itu sedari tadi menngerucutkan bibirnya sedari keluar dari rumah yang mereka tinggali bersama. Hal itu pun menarik perhatian sang pria yang saat ini tengah fookus dengan jalan yang ada di hadapannya. Ya, saat ini mereka sedang berada di dalam mobil yang melaju menuju kantor Anderson Company. Di mana sang pria yang memimpin di sana. “Kamu kenapa sih, Sayang? Sedari tadi aku perhatiin kok cemberut mulu. Senyum dong, biar tambah cantik dan menambah semangatku untuk mencari nafkah buat kamu,” pinta Reino merasa tidak bersalah sedikit pun. Padahal siapa yang membuat wanitanya seperti itu jika bukan karena ulahnya tadi pagi sebelum berangkat kerja. “Dih! Siapa juga yang mau kamu nafkahi,” sahut Senarita dengan na