Chap. 54. Keenakan

1821 Kata

“Sayang … aku enggak …” ucapan Reino langsung terputus di kala melihat tatapan tajam dari Senarita. “Kenapa enggak di angkat? Anggap aja aku nggak ada dan nggak denger,” ucap Senarita dengan nada yang tersirat akan ketidak sukaannya terhadap siapa yang menghubungi Reino saat ini. Wanita itu memilih untuk memalingkan wajahnya ke luar jendela. Melihat pemandangan jalanan ibu kota yang terlihat sangat ramai, dari pada harus melihat dan mendengar tunangannya sedang di ganggu oleh ulat bulu yang selalu kegatelan. Bisa saja ia rebut dan menolak panggilan yang masuk di ponsel Reino. Akan tetapi hal itu ia urungkan. Senarita ingin melihat sejauh mana Reino akan menanggapi wanita itu. ‘Kenapa banyak banget ulet sih di sekitarnya? Apa selama aku diam di rumah kemarin-kemarin, dia juga sepert

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN