Tanpa di sangka apa yang di ucapkan Senarita sungguh membuat Meta membelalakkan matanya. Bukannya terakhir kali ia bertemu mereka, wanita itu mengaku sebagai adiknya? Lalu kenapa dia memanggil Reino dengan sebutan sayang? Apa telinganya yang sedang bermasalah? “Ada apa, Sayang?” ulang Senarita yang seolah sengaja dengan memanggil Reino seperti itu. Wanita itu berjalan menuju meja kerja Reino dengan langkah yang dibuat secentil mungkin. Serta nada suara yang dibuat manja. Bahkan, rambut yang semulanya dicemol ke atas, kini Senarita tarik simpulnya hingga rambut coklat panjang bergelombang itu tergerai begitu indah. Mengibaskannya ke belakanag dengaan gerakan anggun, lantas Senarita mengambil tempat duduk di atas meja Reino setelah menyingkirkan beberapa map di atas sana. “Ada apa? Hmm?